Jumat..
'berlomba2lah dlm mncri kbaikan, biarkn lah malaikat yg mnjdi juri, dan Allah lah yg mnentukan..'
Jumat, 14 mei 2010
'Jgnlah mngingat kburukan yg tlh dy lkukan kpda qta, tp ingat lah kbaikan yg dy lkukan kpda qta shingga qta brpkran psitif trhdap org trsbt..'
'kbaikan yg qta lkukan jgn qta ingat2, tp ingat lah kburukn yg qta prbuat, shingga kburukn trsbt akn mmbwt qta blajar, sdar, n brtaubat..'
'tangisilah dosa2 yg tlh qta lkukan pd saat qiyamul lail, insyallah 1 tetesan air mta qta akn mnghpus dosa yg qta lkukan,,'
sabtu, 15 mei 2010
'smw org hrz da prbhan dr hr k hr,,
hnya org yg mrugi lah yg tdk brusaha untk lbh baik drpda hr esok..'
'ucpkanlah lafad basmallah dlam sgla aktifitas shingga aktifitas trsbt mnjdi suatu ibdah kpda Allah..'
'tdak da dosa bsar krn da dosa kcil, tdak da dosa kcil krna mngucpkn istigfar..'
'Bosan mrupkan suatu sifat yg dimflikasikn kpda dri qta shingga sifat trsbt mndorong/memotivasi qta dlam kjenuhan..
jd, jwhi lah sifat2 yg mmotifasi qta mnjdi sSorang yg tdk brsmangat..'
'Qta hrz bgga trhdap sgla sSwatu yg da pda dri qta,,
baik tu klbhan taw kkurangan, krna smw tu mrupkan suatu nikmat n pmberian dr Allah Yang Maha Adil..'
'Krna dy hanya mnusia biasa..
N cma Allah lah yg sngat prhatiian trhdap mu krna Dy sllu mngetahui pa yg drasakn mhluk'y..
Allah Maha Mngetahui..'
'kbnyakn org dhri ulagthun'y tdk mngrti akan umr yg smakin brkurag, smw kgiatan yg dlakukan hnya pda aspek hburan n mnghmburkn wkt oleh kgiatan yg tdk brmanfaat,,blum tentu qta hdup smpai 60th,mngkn bsk qta mninggalkn klwrg n tmn2 qta yg qta sayangi.. Prbyaklah istigfar, untk mminta ampun atas dosa yg tlh qta prbwat dthun sblm'y..'
senin 17 mei 10
'alhamdulillah, Allah msh membrikanQu cobaan dan nikmat yg luarbiasa besar'y..
Smoga hri ni bkn hr terakhrQu brsyukur atas kbsaran'y..
Wah, Subhanallah, luarbiasa jud..Memang mmbtuh kn suatu prjuangn dan pngorbnan..
Qta hrz truz jud, mndkatkan tmn qta kpda Allah, krna sdah byk org yg jwh akn Tuhan'y..
selasa, 18 mei 10
Awali khdupn dhri ni dgn melafadkn basmallah, insyallah sgla aktivtas yg qta lkukan mnjdi bntuk amal ibadah kpda Allah..
Smoga kbar mu baik2 saja kawan..
Ttaplah mnjdi pmuda mneguhkn agma shingga Allah dkat dgn pmuda yg dkt dngn Dy..
@Trimksh kpda yg mngucpkn n mmbrikn coment d hri ni...
Hri ni bkn hri yg mnynangkn tuk hdupQu krna hri ni tlah brkurang'y umurQu utk hdup ddunia ni, Smoga bsk mnjdi hri yg lbh baik ya..
jumat, 28 mei 2010
'Syukurilah nikmat kshatan yg tlh dbrikan oleh Allah pda saAt ni,,
blum tentu qta mndapatkn nikmat shat dhri esok..
Syukurilah nikmat kshatan yg tlh dbrikan oleh Allah pda saAt ni,,
blum tentu qta mndapatkn nikmat shat dhri esok..
'Ktahuilah, da 2 hal yg sring kt lupakan..
Nikmt shat n wktu yg luang..
k 2 hal tu adlh nikmt dr Allah yg sring qta lalaikn,
pdhl ktika qt shat,Allah sdng mnegur qta spaya mnsyukuri nikmt'y.
ingtlh blm tntu qt mndpt nikmt shat tu dhri esok, mk prgunaknlah wktu n sykurilah nikmt sht yg dbrikn Allah kpd qt'
kamis, 3 juni '10
Stdk'y hr ni aq msh dbrikn bribu2 nikmt oleh Allah n aq hanya dpt mnsyukuri nikmt tsb dgn mngucpkn Alhamdulillah namun aq tak snggup utk mbyr'y dgn materi krna aq ykin tdklah trbyar jka smw tu dblz dgn materi..
Ssngguh'y Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maka nikmat Tuhan mu yg mnakah yg qmu dustakan??
senin, 07 juni 2010
Ksmptn sllu da klo qta mw usha n brdoa, jka kdua hal tu tdk da,,
mka ksmptn tu hnya mmpi yg smentara..
Hdup itu hruz dsertai dgn syuman..
karna snyum itu mngntrkn qt kpd kbahgian..
Berikanlah 1 syuman kpd org lain niscaya syuman itu dpt mmbrikn sribu kbahagiaan kpd qta..
selasa, 08 juni 2010
Trimalah kritikn org laín wlw tu pedas, krna qta hdup untuk intropeksi atas pa yg qta lakukan di dunia ni..
Krna tmn yg baik lah yg sllu mmbri saran n kritik kpd qta,,
Jumat, 18 Juni 2010
ANALISIS NASKAH DRAMA PERIODE 1961-1990
Matahari di Sebuah Jalan kecil
Karya Arifin C. Noor
Naskah drama (lakon) pada umumnya disebut scenario, berupa susunan (komposisi) dari adegan adegan dalam penuangan sebagai karya tulis, biasanya memiliki keterbatasan sesuai dengan fitrahnya. Naskah drama adalah suatu cerita drama dalam bentuk dialog atau dalam bentuk Tanya jawab antar pelaku. Sedangkan penyajiannya melalui dialog dan gerak para pelaku dari sebuah panggung kepada penoton. Biasanya naskah drama ditulis untuk kepentingan pementasan yang diangkat dari isu-isu yang terjadi dalam masyaraktf. Namun ada juga naskah drama yang berupa adaptasi dari novel, puisi, cerpen dan karya sastra yang dapat diadaptasi yang dari keseluruh cerita itu di tulis ulang menjadi naskah drama.
Unsur-unsur dalam drama
Seperti halnya prosa dan puisi, naskah drama juga dibangun atas unsur ekstrinsik dan intrinsik. Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Satu unsur yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita (point of view), karena drama merupakan seni bertutur langsung. Namun, terkait sifat drama sebagai seni lisan.
Unsur Intrinsik dalam drama
Tema
Tema yang diangkat dalam naskah drama ini adalah Penghakiman seorang yang berbohong. Hal ini disebabkan karena dalam naskah tersebut banyak dialog yang menggambarkan suatu penghakiman pada seorang pemuda yang pintar dalam hal berbohong. Kebohongannya itu diketahui oleh banyak orang sehingga terjadi sebuah perdebatan tentang suatu niilai kejujuran dan kepercayaan.
Alur
Alur dalam drama ini adalah alur campuran. Ini dikarenakan oleh peristiwa-peristiwa dalam drama ini yang menceritakan masa lampau dan masa depan. Reaske (1966: 35 dan Asmara, 1983:51) mendefinisikan alur sebagai aspek pokok dari semua drama. Alur bagi drama terutama memperhatikan tentang kejadian yang terjadi. Segala sesuatu yang terjadi di dalam drama dibahas di dalam alur. Sebuah drama terdiri dari sebuah rangkaian peristiwa atau episode yang mengikuti satu sama lain menurut rencana dari penulis; setiap kejadian dihubungkan selalu dalam sebuah jalur yang tidak terlihat kepada kejadiankejadian yang mengikuti. Reaske menjelaskannya sebagai struktur alur yang menunjuk pada seluruh organisasi dari drama. Analisis alur lebih menyeluruh daripada struktur alur. Analisis alur lebih tertuju pada segala sesuatu yang terjadi di drama. Dengan kata lain, analisis alur menganalisis tentang segala jenis insiden yang melibatkan konflik di dalam drama.
Latar
Latar dikategorikn menjadi 3 bagian, Latar tempat mengambarkan ruang tempat sesuatu peristiwa itu berlaku. Contoh merangkumi latar alam yang nyata, latar tempat melibatkan lokasi geografi seperti bandar, kampung, tepi pantai, rumah dan sebagainya. Kadang-kadang juga mengambarkan alam lain contohnya planet lain dan sebagainya. Latar waktu Berkaitan dengan masa yang dinyatakan dengan tepat atau secara umum. Latar masa yang tepat dinyatakan dalam bentuk hari, tarikh, tahun. Manakala secara umum seperti pagi, petang, tengah hari, siang, malam dan sebagainya. Dalam drama ini latar waktu yang dipakai yaitu pgi hari. Hal ini dinytakan dalam kutipan berikut. “matahari akan memulai memancarkan sinarnya yang putih, terang dan panas”. Latar masyarakat juga dikenali sebagai citra masyarakat. Latar ini menunjukkan gambaran tentang masyarakat dalam cerita. Latar masyarakat merangkumi bangsa, taraf hidup, pekerjaan, amalan-amalan yang masih diamalkan, kepercayaan, tingkah laku dan sebagainya.
Gaya bahasa
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 68), bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.Bahasa yang dipilih pengarang untuk kemudian dipakai dalam naskah drama tulisannya pada umumnya adalah bahasa yang mudah dimengerti (bersifat komunikatif), yakni ragam bahasa yang dipakai dalam kehidupan kesehatian. Bahasa yang berkaitan dengan situasi lingkungan, sosial budyaa, dan pendidikan.
Bahasa yang digunakan dalam drama ini sudah mulai menggunakan bahasa modern atau bahasa kekinian dan mudah dipahami oleh pembaca tidak seperti bahasa dalam naskah dahulu dan maknanya pun yang sebenarnya tidak dilebih-lebihkan. Hal ini menunjukkan bahwa naskah ini dibuat pada tahun 60-an yang sdah beranjak menggunakan bahsa modern. alam penulisan drama ini penulis sudah menulis nakahnya menggunakan EYD. Majas yang digunakan adalah majas Metonimia dalam kutipan “Saya ingin anak saya memiliki yamaha bebek.”. nama-nama tokoh yang ada dalam naskah ini mengunakan nama-nama yang menganbarkan ciri fisik dari para tokoh-tokoh.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik) (Saliman : 1996 : 32).
Tokoh yang ada dalam naskah drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil diantaranya yaitu:
a. Penjaga malam, adalah tokoh yang berada dalam cerita ini dia menjadi seseorang yang selalu mengeluh seperti dalam kutipan “Uuuuuh, gara-gara pencuri, aku jadi kesiangan”
b. Si Pendek, dia adalah tokoh yang memiliki sifat Bijaksana, itu terlihat dalam kutipan “Untuk apa kita melamun? Untuk apa kita mengkhayal? Apakah dulu bangsa kita ada yang mengendarai mobil? Sepedapun hanya satu dua orang saja yang memilikinya. Kalaupun dulu ada itulah mereka para bangsawan, para priyayi dan para amtenar yang hanya mementingkan perut sendiri saja.”
c. Si Tua, si tua ini adalah seseorang yang selalu mengeluh dalam kenyataan yang selalu dia hadapi dan terima itu juga terlihat dalam kutipan “Uang seperti tidak ada harganya sekarang”
d. Si Mbok adalah tukang warung pecel yang biasa berjualan di warung yang sudah dia dirikan selama bertahun-tahun karena itulah dia menjadi sosok yang penyabar dalam menghadapi masalah yang dia terima.
e. Si Kacamata, adalah sorang yang mengambil keputusan dengan tidak melihat perasaan orang lain itu terlihat dalam kutipan “Mula-mula dia mau menipu pura-pura akan mengambil uang yang katanya ketinggalan tetapi agaknya dia berbohong.Sebab itu kami sepakat kalau ia menanggalkan celananya untuk pengganti uang atau untuk jaminan kalau memang di punya uang.”
f. Si Kurus, adalah orang yang bijaksana dalam cerita ini itu terlihat ketika dia membuat keputusan yang bijaksana dalam mengambil keputusan pada seorang pemuda yang berbohong seperti pada kutipan “Baiklah, tadi saya sudah berkata dan saya percaya bahwa kau bukan anjing, karenanya kau pasti memiliki rasa malu. Baik, sekarang bajumu saja kau tanggalkan.”
g. Pemuda, adalah seseorang yang menjadi seseorang yang berbohong dalam sebuah masalah ketika dia makan tidak bayar dengan alasan uangnya tertinggal dirumahnyaseperti yang diucapkan sikurus ”bohong. Kau tadi sudah bohong sebab itupun kau pasti pembohong.” Dan “sejak sekarang saya akan memanggilmu pembohong.”
h. Si Sopir, adalah orang yang cukup disegani karena dia adalah paling tua dan bijaksana setelah dia keluar dari penjara dia pun menceritakan tentang kisahnya dulu dalam pembicaraanya “dalam penjara. Nah, di tempat yang sepi itu aku mengakui bahwa aku telah menyakiti orang, menyakiti hati dari tanah yang kita cintai ini dan pasti Tuhan akan menutup pintuNya bagi orang semacam aku. Sebab itulah setelah aku keluar dari rumah yang baik dan mulia itu, kemudian aku menjadi lebih maklum bahwa kita tak boleh berbuat jahat.”
i. Perempuan, adalah orang yang tak terlalu peduli namun dia peduli pada nasib yang dialami si pemuda dia lebih baik menyelesaikan masalah itu dengan uangnya untuk membayarkan hutang si pemuda sperti pada beberapa percakapannya “Ah, sedikit. Baiklah, jangan ribut-ribut. Kasihan. (mengambil uang dari tasnya) Ini Mbok seratus rupiah.”
j. Si Peci, adalah tokoh yang hanya ikut-ikutan dalam menghakimi kesalahan si pemuda tanpa begitu tau masalah yang dia temui.
Sinopsis
Naskah ini bermula dari seorang pemuda yang berpakaian rapi dengan sepatu yang sudah usang, dia mengaku ketinggalan uang. Dan akan membayar makanan yang hanya berharga 80 rupiah tapi tidak bisa dibayarnya dengan alasan uangnya tertinggal dirumah padahal dia tidak memiliki uang. kemudian terjadi perdebatan tentang nilai kejujuran dan kepercayaan, dan dari peristiwa tersebut munculah keributan.
Disini pengarang mengangkat tentang kehidupan orang-orang kecil, seperti hal ekonomi yang banyak beranggapan pada saat itu bahwa uang 80 rupiah itu kecil, namun bisa jadi masalah yang besar dalam lingkungan ini. Itu disebabakan karena realitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan dialami oleh tokoh dalam cerita ini.
Amanat
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amant adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya. Harimurti Kridalaksana (183) berpendapat amanat merupakan keseluruhan makna konsep, makna wacana, isi konsep, makna wacana, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk dimengerti dan diterima orang lain yang digagas atau ditujunya.
Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional aja yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.
Dalam naskah drama ini pengarang ingin menyampaikan bahwa perbuatan berbohong merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Itu terlihat dalam kejadian yang dialami si pemuda bagaimana dia dihakimi oleh tokoh-tokoh yang ada dalam naskah ini seperti; Si kurus, Si Mbok, Si Kacamata, dan lain-lainnya. Kemudian diakhiri terbonngkarnya kebohongan dia dan dihukum. Itu sudah jelas apabila kita merugikan orang lain maka kita harus siap mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah kita lakukan. Dalam kejadian ini dapat diibaratkan seperti “setinggi-tingginya tupai melompat pasti akan jatuh jua”. Sepintar-pintarnya kita berbohong pasti akan ketahuan juga. Mungkin inilah yang ingin disaampaikan oleh pengarang dalam cerita tersebut.
Hubungan Antara Drama Dengan Periodesasi Sastra
Hubungan Antara Drama Dengan Periode Sastra Angkatan 1961 – 1990 ternyata korupsi yang terjadi di Negara kita akan berdampak kepada generasi muda. Mereka tidak mengerti apa – apa secara tidak langsung telah menjadi korban dari prilaku para pejabat pemerintah yang tidak bertanggungjawab dan mereka juga harus mengalami kehidupan yang sulit di Masa yang telah modern ini.
“Tapi kalau masih ada korupsi? Anak kita akan tetap hanya kebagian debu-debunya saja dari motor yang lewat di jalan raya”(Si KURUS)
Selama 32 tahun orde baru berkuasa, moralitas bermasyarakat diredaksi oleh kepentingan politik dominant. Ketika itu, Negara melalui pemerintah telah secara sengaja membangun stigma dan prilaku yang menyimpang, dengan melegalkan praktek korupsi dikalangan para pejabat – pejabat pemerintah. Hal tersebut dikarenakan oleh bentuk serta pola praktek yang cendrung menindas sehingga secara terang – terangan telah melegalkan korupsi, meski di diepan masyarakatnya sendiri.
Zaman itu, mungkin saja semua orang tahu (bahkan tak jarang yang pura –pura tidak tahu) bahwa telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan uang rakyat dalam bentuk korupsi yang dilakukan oleh penguasa orde baru dan kroni – kroninya.
Bio grafi
Arifin C. NoerDilahirkan di Cirebon 10 Maret 1941, meninggal di Jakarta 28 Mei 1995. Penyair yang juga dramawan dan sutradara film ini menulis sanjak Dalam Langgar, Dalam Langgar Purwadinatan, naskah drama Telah Datang Ia, Telah Pergi Ia , Matahari di Sebuah Jalan Kecil , Monolog Prita Istri Kita dan Kasir
Kita (1972, Tengul (1973), Kapai-kapai (1970), Mega-mega (1966), Umang-umang (1976), Sumur Tanpa Dasar (1975), Orkes Madun, Aa Ii Uu, Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi, Ozon. Karya-karyanya yang lain: Nurul Aini (1963); Siti Aisah (1964); Puisi-puisi yang Kehilangan Puisi-puisi (1967); Selamat pagi, Jajang (1979); Nyanyian Sepi (1995); drama Lampu Neon (1963); Sepasang Pengantin (1968); Sandek,Pemuda Pekerja (1979).
Selain penyair dan dramawan yang memimpin Teater Kecil, Arifin C. Noer juga penulis skenario dan sutradara film yang andal. Karya skenarionya antara lain: G 30 S/PKI; Serangan Fajar; Taksi; Taksi Juga; Bibir Mer.
Film-film yang disutradarinya: Pemberang (1972); Rio Anakku (1973); Melawan badai (1974); Petualang-petualang (1978); Suci Sang Primadona (1978); Harmonikaku (1979). Pada tahun 1972 Arifin menerima Hadiah Seni dari Pemerintah RI dan pada tahun 1990 menerima Hadiah Sastra ASEAN.
Sumber internet
smpn3yk.sch.id/lampiran_guru/15_UNSUR%20INTRINSIK%20DRAMA.doc tokoh dan penokohan drama
Matahari di Sebuah Jalan kecil
Karya Arifin C. Noor
Naskah drama (lakon) pada umumnya disebut scenario, berupa susunan (komposisi) dari adegan adegan dalam penuangan sebagai karya tulis, biasanya memiliki keterbatasan sesuai dengan fitrahnya. Naskah drama adalah suatu cerita drama dalam bentuk dialog atau dalam bentuk Tanya jawab antar pelaku. Sedangkan penyajiannya melalui dialog dan gerak para pelaku dari sebuah panggung kepada penoton. Biasanya naskah drama ditulis untuk kepentingan pementasan yang diangkat dari isu-isu yang terjadi dalam masyaraktf. Namun ada juga naskah drama yang berupa adaptasi dari novel, puisi, cerpen dan karya sastra yang dapat diadaptasi yang dari keseluruh cerita itu di tulis ulang menjadi naskah drama.
Unsur-unsur dalam drama
Seperti halnya prosa dan puisi, naskah drama juga dibangun atas unsur ekstrinsik dan intrinsik. Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Satu unsur yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita (point of view), karena drama merupakan seni bertutur langsung. Namun, terkait sifat drama sebagai seni lisan.
Unsur Intrinsik dalam drama
Tema
Tema yang diangkat dalam naskah drama ini adalah Penghakiman seorang yang berbohong. Hal ini disebabkan karena dalam naskah tersebut banyak dialog yang menggambarkan suatu penghakiman pada seorang pemuda yang pintar dalam hal berbohong. Kebohongannya itu diketahui oleh banyak orang sehingga terjadi sebuah perdebatan tentang suatu niilai kejujuran dan kepercayaan.
Alur
Alur dalam drama ini adalah alur campuran. Ini dikarenakan oleh peristiwa-peristiwa dalam drama ini yang menceritakan masa lampau dan masa depan. Reaske (1966: 35 dan Asmara, 1983:51) mendefinisikan alur sebagai aspek pokok dari semua drama. Alur bagi drama terutama memperhatikan tentang kejadian yang terjadi. Segala sesuatu yang terjadi di dalam drama dibahas di dalam alur. Sebuah drama terdiri dari sebuah rangkaian peristiwa atau episode yang mengikuti satu sama lain menurut rencana dari penulis; setiap kejadian dihubungkan selalu dalam sebuah jalur yang tidak terlihat kepada kejadiankejadian yang mengikuti. Reaske menjelaskannya sebagai struktur alur yang menunjuk pada seluruh organisasi dari drama. Analisis alur lebih menyeluruh daripada struktur alur. Analisis alur lebih tertuju pada segala sesuatu yang terjadi di drama. Dengan kata lain, analisis alur menganalisis tentang segala jenis insiden yang melibatkan konflik di dalam drama.
Latar
Latar dikategorikn menjadi 3 bagian, Latar tempat mengambarkan ruang tempat sesuatu peristiwa itu berlaku. Contoh merangkumi latar alam yang nyata, latar tempat melibatkan lokasi geografi seperti bandar, kampung, tepi pantai, rumah dan sebagainya. Kadang-kadang juga mengambarkan alam lain contohnya planet lain dan sebagainya. Latar waktu Berkaitan dengan masa yang dinyatakan dengan tepat atau secara umum. Latar masa yang tepat dinyatakan dalam bentuk hari, tarikh, tahun. Manakala secara umum seperti pagi, petang, tengah hari, siang, malam dan sebagainya. Dalam drama ini latar waktu yang dipakai yaitu pgi hari. Hal ini dinytakan dalam kutipan berikut. “matahari akan memulai memancarkan sinarnya yang putih, terang dan panas”. Latar masyarakat juga dikenali sebagai citra masyarakat. Latar ini menunjukkan gambaran tentang masyarakat dalam cerita. Latar masyarakat merangkumi bangsa, taraf hidup, pekerjaan, amalan-amalan yang masih diamalkan, kepercayaan, tingkah laku dan sebagainya.
Gaya bahasa
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 68), bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.Bahasa yang dipilih pengarang untuk kemudian dipakai dalam naskah drama tulisannya pada umumnya adalah bahasa yang mudah dimengerti (bersifat komunikatif), yakni ragam bahasa yang dipakai dalam kehidupan kesehatian. Bahasa yang berkaitan dengan situasi lingkungan, sosial budyaa, dan pendidikan.
Bahasa yang digunakan dalam drama ini sudah mulai menggunakan bahasa modern atau bahasa kekinian dan mudah dipahami oleh pembaca tidak seperti bahasa dalam naskah dahulu dan maknanya pun yang sebenarnya tidak dilebih-lebihkan. Hal ini menunjukkan bahwa naskah ini dibuat pada tahun 60-an yang sdah beranjak menggunakan bahsa modern. alam penulisan drama ini penulis sudah menulis nakahnya menggunakan EYD. Majas yang digunakan adalah majas Metonimia dalam kutipan “Saya ingin anak saya memiliki yamaha bebek.”. nama-nama tokoh yang ada dalam naskah ini mengunakan nama-nama yang menganbarkan ciri fisik dari para tokoh-tokoh.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik) (Saliman : 1996 : 32).
Tokoh yang ada dalam naskah drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil diantaranya yaitu:
a. Penjaga malam, adalah tokoh yang berada dalam cerita ini dia menjadi seseorang yang selalu mengeluh seperti dalam kutipan “Uuuuuh, gara-gara pencuri, aku jadi kesiangan”
b. Si Pendek, dia adalah tokoh yang memiliki sifat Bijaksana, itu terlihat dalam kutipan “Untuk apa kita melamun? Untuk apa kita mengkhayal? Apakah dulu bangsa kita ada yang mengendarai mobil? Sepedapun hanya satu dua orang saja yang memilikinya. Kalaupun dulu ada itulah mereka para bangsawan, para priyayi dan para amtenar yang hanya mementingkan perut sendiri saja.”
c. Si Tua, si tua ini adalah seseorang yang selalu mengeluh dalam kenyataan yang selalu dia hadapi dan terima itu juga terlihat dalam kutipan “Uang seperti tidak ada harganya sekarang”
d. Si Mbok adalah tukang warung pecel yang biasa berjualan di warung yang sudah dia dirikan selama bertahun-tahun karena itulah dia menjadi sosok yang penyabar dalam menghadapi masalah yang dia terima.
e. Si Kacamata, adalah sorang yang mengambil keputusan dengan tidak melihat perasaan orang lain itu terlihat dalam kutipan “Mula-mula dia mau menipu pura-pura akan mengambil uang yang katanya ketinggalan tetapi agaknya dia berbohong.Sebab itu kami sepakat kalau ia menanggalkan celananya untuk pengganti uang atau untuk jaminan kalau memang di punya uang.”
f. Si Kurus, adalah orang yang bijaksana dalam cerita ini itu terlihat ketika dia membuat keputusan yang bijaksana dalam mengambil keputusan pada seorang pemuda yang berbohong seperti pada kutipan “Baiklah, tadi saya sudah berkata dan saya percaya bahwa kau bukan anjing, karenanya kau pasti memiliki rasa malu. Baik, sekarang bajumu saja kau tanggalkan.”
g. Pemuda, adalah seseorang yang menjadi seseorang yang berbohong dalam sebuah masalah ketika dia makan tidak bayar dengan alasan uangnya tertinggal dirumahnyaseperti yang diucapkan sikurus ”bohong. Kau tadi sudah bohong sebab itupun kau pasti pembohong.” Dan “sejak sekarang saya akan memanggilmu pembohong.”
h. Si Sopir, adalah orang yang cukup disegani karena dia adalah paling tua dan bijaksana setelah dia keluar dari penjara dia pun menceritakan tentang kisahnya dulu dalam pembicaraanya “dalam penjara. Nah, di tempat yang sepi itu aku mengakui bahwa aku telah menyakiti orang, menyakiti hati dari tanah yang kita cintai ini dan pasti Tuhan akan menutup pintuNya bagi orang semacam aku. Sebab itulah setelah aku keluar dari rumah yang baik dan mulia itu, kemudian aku menjadi lebih maklum bahwa kita tak boleh berbuat jahat.”
i. Perempuan, adalah orang yang tak terlalu peduli namun dia peduli pada nasib yang dialami si pemuda dia lebih baik menyelesaikan masalah itu dengan uangnya untuk membayarkan hutang si pemuda sperti pada beberapa percakapannya “Ah, sedikit. Baiklah, jangan ribut-ribut. Kasihan. (mengambil uang dari tasnya) Ini Mbok seratus rupiah.”
j. Si Peci, adalah tokoh yang hanya ikut-ikutan dalam menghakimi kesalahan si pemuda tanpa begitu tau masalah yang dia temui.
Sinopsis
Naskah ini bermula dari seorang pemuda yang berpakaian rapi dengan sepatu yang sudah usang, dia mengaku ketinggalan uang. Dan akan membayar makanan yang hanya berharga 80 rupiah tapi tidak bisa dibayarnya dengan alasan uangnya tertinggal dirumah padahal dia tidak memiliki uang. kemudian terjadi perdebatan tentang nilai kejujuran dan kepercayaan, dan dari peristiwa tersebut munculah keributan.
Disini pengarang mengangkat tentang kehidupan orang-orang kecil, seperti hal ekonomi yang banyak beranggapan pada saat itu bahwa uang 80 rupiah itu kecil, namun bisa jadi masalah yang besar dalam lingkungan ini. Itu disebabakan karena realitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan dialami oleh tokoh dalam cerita ini.
Amanat
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amant adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya. Harimurti Kridalaksana (183) berpendapat amanat merupakan keseluruhan makna konsep, makna wacana, isi konsep, makna wacana, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk dimengerti dan diterima orang lain yang digagas atau ditujunya.
Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional aja yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.
Dalam naskah drama ini pengarang ingin menyampaikan bahwa perbuatan berbohong merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Itu terlihat dalam kejadian yang dialami si pemuda bagaimana dia dihakimi oleh tokoh-tokoh yang ada dalam naskah ini seperti; Si kurus, Si Mbok, Si Kacamata, dan lain-lainnya. Kemudian diakhiri terbonngkarnya kebohongan dia dan dihukum. Itu sudah jelas apabila kita merugikan orang lain maka kita harus siap mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah kita lakukan. Dalam kejadian ini dapat diibaratkan seperti “setinggi-tingginya tupai melompat pasti akan jatuh jua”. Sepintar-pintarnya kita berbohong pasti akan ketahuan juga. Mungkin inilah yang ingin disaampaikan oleh pengarang dalam cerita tersebut.
Hubungan Antara Drama Dengan Periodesasi Sastra
Hubungan Antara Drama Dengan Periode Sastra Angkatan 1961 – 1990 ternyata korupsi yang terjadi di Negara kita akan berdampak kepada generasi muda. Mereka tidak mengerti apa – apa secara tidak langsung telah menjadi korban dari prilaku para pejabat pemerintah yang tidak bertanggungjawab dan mereka juga harus mengalami kehidupan yang sulit di Masa yang telah modern ini.
“Tapi kalau masih ada korupsi? Anak kita akan tetap hanya kebagian debu-debunya saja dari motor yang lewat di jalan raya”(Si KURUS)
Selama 32 tahun orde baru berkuasa, moralitas bermasyarakat diredaksi oleh kepentingan politik dominant. Ketika itu, Negara melalui pemerintah telah secara sengaja membangun stigma dan prilaku yang menyimpang, dengan melegalkan praktek korupsi dikalangan para pejabat – pejabat pemerintah. Hal tersebut dikarenakan oleh bentuk serta pola praktek yang cendrung menindas sehingga secara terang – terangan telah melegalkan korupsi, meski di diepan masyarakatnya sendiri.
Zaman itu, mungkin saja semua orang tahu (bahkan tak jarang yang pura –pura tidak tahu) bahwa telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan uang rakyat dalam bentuk korupsi yang dilakukan oleh penguasa orde baru dan kroni – kroninya.
Bio grafi
Arifin C. NoerDilahirkan di Cirebon 10 Maret 1941, meninggal di Jakarta 28 Mei 1995. Penyair yang juga dramawan dan sutradara film ini menulis sanjak Dalam Langgar, Dalam Langgar Purwadinatan, naskah drama Telah Datang Ia, Telah Pergi Ia , Matahari di Sebuah Jalan Kecil , Monolog Prita Istri Kita dan Kasir
Kita (1972, Tengul (1973), Kapai-kapai (1970), Mega-mega (1966), Umang-umang (1976), Sumur Tanpa Dasar (1975), Orkes Madun, Aa Ii Uu, Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi, Ozon. Karya-karyanya yang lain: Nurul Aini (1963); Siti Aisah (1964); Puisi-puisi yang Kehilangan Puisi-puisi (1967); Selamat pagi, Jajang (1979); Nyanyian Sepi (1995); drama Lampu Neon (1963); Sepasang Pengantin (1968); Sandek,Pemuda Pekerja (1979).
Selain penyair dan dramawan yang memimpin Teater Kecil, Arifin C. Noer juga penulis skenario dan sutradara film yang andal. Karya skenarionya antara lain: G 30 S/PKI; Serangan Fajar; Taksi; Taksi Juga; Bibir Mer.
Film-film yang disutradarinya: Pemberang (1972); Rio Anakku (1973); Melawan badai (1974); Petualang-petualang (1978); Suci Sang Primadona (1978); Harmonikaku (1979). Pada tahun 1972 Arifin menerima Hadiah Seni dari Pemerintah RI dan pada tahun 1990 menerima Hadiah Sastra ASEAN.
Sumber internet
smpn3yk.sch.id/lampiran_guru/15_UNSUR%20INTRINSIK%20DRAMA.doc tokoh dan penokohan drama
Langganan:
Postingan (Atom)